MINUMAN KHAS KOREA
Minuman Korea (한국음료) adalah jenis minuman khas rakyat Korea. Jenis-jenis minuman ini dibagi menjadi 2 buah kategori, minuman dan minuman keras.[2] Minuman tradisional diistilahkan dengan eumcheongryu dan minuman keras dinamakan ju atau sul. Minuman
tradisional sejak zaman kuno memiliki ragam yang luas dari jenis, tipe
dan cara pembuatannya. Minuman tradisional Korea diklasfikiasikan
menjadi cha (teh), tang (rebusan), hwachae (sari buah dengan madu), milsu (sari madu), sikhye (sari beras manis), sujeonggwa (sari buah kesemek kering),jangsu (larutan tepung biji-bijian), galsu (minuman pelepas dahaga), suksu (sari kerak nasi), jeup(sari buah) dan susu.
A. MINUMAN TRADISIONAL
1. HWACHAE

2. SIKHYE

Sujeonggwa adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari buah kesemek yang dikeringkan dan diminum dengan sari jahe, kayu manis, madu dan gula. Umumnya istilah sujeonggwa pun diberikan untuk berbagai jenis minuman sari buah yang lainnya. Sujeonggwa menjadi minuman ringan favorit orang Korea disamping sikhye yang biasa disajikan dingin pada hari raya Seollal (tahun baru Imlek). Proses pembuatan sujeonggwa adalah dengan cara merebus bahan buah-buahan dan pemanis dan setelah selesai rebusan tersebut akan diberi potongan kayu manis dan jahe untuk menambah rasa. Kayu manis dan jahe akan ditambahkan terakhir karena bila direbus bersamaan akan menghilangkan rasanya. Sujeonggwa akan didinginkan dan dihidangkan bersama kacang cemara, batu es dan buah kesemek kering
4. MISU

A. MINUMAN TRADISIONAL
1. HWACHAE

Hwachae (화채) adalah minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari sari buah-buahan.[Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hwachae adalah buah stroberi, persik dan jeruk.Sari yang digunakan untuk bahan pemanis antara lain omija (sejenis buah tanaman liar), madu, dan buah herbal. Hwachae diberi hiasan pelengkap seperti bunga azalea pada saat musim semi, kelopak bunga mawar di saat musim panas dan buah pir pada musim gugur. Hiasan buah atau bunga dapat pula digantikan dengan kue beras atau mie dari pati yang bergizi.Omija lebih disukai karena memiliki rasa manis dan asam serta khasiatnya yang bermanfaat untuk menambah energi. Untuk memaksimalkan rasa buahnya, omija direbus sehingga menghasilkan rasa asam dan pahit.
Pada musim gugur, hwachae dibuat dengan menggunakan sari jeruk yang
manis. Bahan pelengkapnya adalah potongan buah jeruk dan pir, kemudian
diberi gula atau madu sebagai pemanis. Sebagai hiasan, ditambahkan pula biji-bijian seperti kacang cemara.Jenis minuman hwachae lain adalah sunchae (lili air),waegamja (ubi jepang), pokbunja (beri hitam), sansa (tanaman hawthorn merah), karyeon (lotus), dan tuchung (getah perca cina).
2. SIKHYE

Sikhye adalah jenis minuman khas Korea yang terbuat dari nasi yang difermentasikan dengantepung ragi.Minuman ini disajikan sebagai minuman ringan dan bermanfaat untuk melancarkan saluran pencernaan.Tepung ragi yang terbuat dari tepung jewawut dilarutkan dalam air panas dan kemudian disaring sampai ampasnya mengendap. Larutan air ini kemudian dituangkan ke dalam panci bersama nasi yang telah direbus.Hasil rebusan ini dinamakansikhye. Sikhye dapat diberi pemanis seperti gula dan madu untuk menambah rasa.Setelah selesai, maka rebusan ini akan disajikan dingin.[1] Saat ini untuk membuat sikhye dapat menggunakan alat penanak nasi atau rice cooker. Sikhye
memiliki ciri khas rasa yang lembut dan rasa manis yang tidak
berlebihan dan saat ini telah dikembangkan menjadi minuman ringan yang
disukai masyarakat Korea.radisinya minuman ini disajikan pada saat
hari-hari besar seperti Seollal, Dano, Chuseok serta pada persembahan kepada arwah leluhur di altar.
3. SUJJEONGGWA
Sujeonggwa adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari buah kesemek yang dikeringkan dan diminum dengan sari jahe, kayu manis, madu dan gula. Umumnya istilah sujeonggwa pun diberikan untuk berbagai jenis minuman sari buah yang lainnya. Sujeonggwa menjadi minuman ringan favorit orang Korea disamping sikhye yang biasa disajikan dingin pada hari raya Seollal (tahun baru Imlek). Proses pembuatan sujeonggwa adalah dengan cara merebus bahan buah-buahan dan pemanis dan setelah selesai rebusan tersebut akan diberi potongan kayu manis dan jahe untuk menambah rasa. Kayu manis dan jahe akan ditambahkan terakhir karena bila direbus bersamaan akan menghilangkan rasanya. Sujeonggwa akan didinginkan dan dihidangkan bersama kacang cemara, batu es dan buah kesemek kering
4. MISU
Misu (미수;米水) adalah minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari tepung biji-bijian.Misu merupakan minuman musim panas yang disajikan untuk melepas dahaga karena
pengaruh cuaca yang terik. Manfaat lainnya adalah sebagai penambah
energi dan nutrisi instan untuk orang yang kehilangan banyak energi atau tak bernafsu makan.
Dalam resep masakan Cina kuno, makanan ini dinamakan qiu atau tepung yang digoreng.Dalam catatan resep masakan istana Dinasti Joseon, misu disebutkan sebagai tepung gandumyang dimasak (gu).Gu memiliki rasa yang lezat dan mudah dimakan saat seseorang sedang berpergian jauh.
Misu umumnya terbuat dari bahan beras ketan atau bahan lain seperti gandum atau tanaman jali(yeolmu) atau dapat juga bahan-bahan gandum, ketan, kedelai hitam dan biji wijen hitamdicampurkan
untuk menambah gizi.Bahan-bahan tersebut ditumbuk dan tepungnya
dicampurkan dengan air dalam sebuah mangkuk lalu diaduk. Sebagai pemanis
dapat ditambahkan gula.
5. SUNGNYUNG
Sungnyung (숭늉) adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari air kerak nasi. Minuman ini digemari oleh rakyat Korea. Nasi yang dimasak terlalu lama menjadi gosong di dasar panci dinamakan nurungji atau kerak nasi dan jika ditambahkan dengan air dan diminum maka dinamakan sungnyung. Tradisi minum sungnyung berakar dari aktivitas dapurwanita Korea di masa lalu.Pada saat selesai memasak nasi, mereka akan membersihkan dasar panci masak
(gamasot) dengan cara menuangkan air agar kerak nasi dapat mudah
dibersihkan. Orang Korea minum sungnyung sebagai sajian penutup makan mereka dan tradisi ini berkembang pesat. Mereka menyajikan sungnyung pada saat upacara penghormatan arwahleluhur mereka sebagai sajian penutup.
B. MINUMAN BERALKOHOL
Soju | |
---|---|
![]() |
1. SOJU
Soju adalah minuman distilasi asal Korea. Sebagian besar merek soju diproduksi di Korea Selatan. Walaupun bahan baku soju tradisional adalah beras, sebagian besar produsen soju memakai bahan tambahan atau bahan pengganti beras seperti kentang, gandum, jelai, ubi jalar, atau tapioka (dangmil). Minuman ini bening tidak berwarna dengan kadar alkohol yang berbeda-beda, mulai dari 20% hingga 45% alkohol berdasarkan volume (ABV). Kadar alkohol yang paling umum untuk soju adalah 20% ABV.
Jinro adalah produsen soju terbesar di Korea. Pada tahun 2007, Jinro menjual lebih dari 72 juta krat soju.
Soju pertama kali dibuat sekitar tahun 1300 sewaktu orang Mongol berperang melawan orang Korea. Teknik distilasi arak dipelajari orang Mongol dari orang Persia sewaktu bangsa Mongol menginvasi Asia Tengah dan Timur Tengah sekitar tahun 1256. Setelah cara membuat arak diajarkan kepada orang Korea, tempat penyulingan arak dibuat orang Korea sekitar kotaKaesong. Di kawasan sekeliling Kaesong, soju juga disebut arak-ju (hangul: 아락주).
Soju banyak dibuat di kota-kota tempat tentara Mongol menetap, misalnya di kota-kota sepertiAndong, Kaesong, dan Jeju. Kota Andong hingga kini dikenal sebagai pusat produksi soju tradisional. Dibandingkan makgeolli,
soju memiliki kadar alkohol yang tinggi. Dulunya soju adalah minuman
mahal sehingga hanya bisa dikonsumsi kalangan tertentu. Setelah teknik
pembuatannya diketahui secara luas, soju sedikit demi sedikit mulai
dikenal oleh rakyat biasa. Pabrik penyulingan soju mulai didirikan pada
awal abad ke-20. Soju menjadi minuman rakyat yang populer setelah dipakainya sirup gula
hasil impor yang berharga murah dalam proses pembuatan soju. Tidak
adanya peraturan menyangkut teknik pembuatan dan distilasi menyebabkan
produsen dapat membuat soju dengan cara mengencerkan alkohol. Harga soju
pun menjadi semakin murah seiring dengan meningkatnya kadar alkohol.
C. TEH
Budaya minum teh di Korea diperkenalkan bersamaan dengan masuknya agama Buddha dari Cina sejak 2000 tahun yang lalu. Tanaman teh dari Cina jenis Camellia sinensis mulai diperkenalkan pada periode akhir Tiga Kerajaan sekitar 1100 tahun yang lalu. Dengan tanaman teh Cina tersebut, dihasilkan banyak jenis minuman teh, antara lain teh putih, te hijau, teh oolong, teh pu-erh dan teh hitam. Saat minuman teh semakin populer, berbagai jenis teh lain diciptakan. Saat Dinasti Joseon memerintah
di akhir abad ke-14, kegemaran akan teh menurun karena agama Buddha
tidak lagi berpengaruh pada masyarakat Korea. Pada masa ini rakyat
menggemari minuman tradisional seperti sikhye dan sujeonggwa. Budaya
minum teh Korea mulai bangkit sejak tahun 1960-an sampai 1980-an,
sehingga produk-produknya semakin mudah didapatkan. Selain dibuat dari
pucuk daun teh, istilah minuman teh Korea juga merujuk kepada
jenis-jenis minuman tradisional yang terbuat dari bahan selain daun teh, seperti herba, buah-buahan dan palawija. krisan yang mekar di musim gugur, dibuat menjadi minuman teh yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh, dinamakan gukhwacha.Tradisi minum teh bunga krisan diperkenalkan dari Cina ke Korea pada masaDinasti Goryeo (918-1392).
1. TEH PUTIH
Teh putih (白茶) adalah daun teh yang belum diawetkan dan di oksidasi. Seperti teh hijau, teh oolong dan teh hitam, teh putih berasal dari tanaman Camellia sinensis.
----^o^----
0 komentar:
Posting Komentar